Jumat, 30 Januari 2015

5 Hal Penting yang Perlu Diketahui Tentang Kamera Smartphone Selain Megapixel


Bagi anda pecinta selfie atau penggemar foto-foto dengan kamera smartphone, ada baiknya jika anda mengetahui beberapa hal tentang kamera smartphone anda. Di era perkembangan teknologi yang pesat ini, kamera smartphone juga semakin bertambah canggih. Sehingga bagi kita yang hobi foto-foto dengan kamera smartphone jadi kebingungan untuk memilih smartphone yang tepat, apalagi harga smartphone juga gak bisa dibilang murah.

Kalau membahas kamera smartphone sudah pasti tidak terpisahkan dengan yang namanya Megapixel. Dalam penjualan smartphone, ukuran megapixel kameranya juga menjadi sorotan para konsumen dalam memilih smartphonenya. Perlu diketahui kalau megapixel (one million pixels) itu merupakan resolusi sebuah foto kamera, yang dihitung dari jumlah pixel vertikal x jumlah pixel horizontal yang berdasarkan dari aspek ratio kameranya.


Jadi semakin besar ukuran megapixelnya, semakin besar resolusinya. Semakin besar resolusinya, semakin tajam fotonya. Selain itu, semakin besar resolusinya, hasil zoom fotonya juga lebih baik.

Namun perlu diketahui, bahwa jumlah ukuran megapixel sebuah kamera belum tentu menghasilkan foto yang bagus. Jadi kamera smartphone dengan ukuran 8MP bisa saja menghasilkan foto lebih baik dari kamera 12MP. Bahkan, kamera smartphone dengan ukuran 41MP belum tentu hasil fotonya sebagus kamera DSLR dengan ukuran 20MP. Makanya kali ini kita akan membahas hal-hal lain selain megapixel yang mempengaruhi kualitas sebuah foto dari kamera smartphone. Hal-hal lain tersebut adalah:


1. Sensor Kamera



Sensor merupakan bagian inti dan terdalam pada sebuah kamera, dalam sebuah sensor kamera terdapat jutaan pixel yang berfungsi untuk menangkap jumlah cahaya dan menentukan warna pada foto. Jadi semakin besar ukuran sensornya, semakin bagus hasil fotonya. Karena sensor yang lebih besar berarti mampu mengambil lebih banyak cahaya, menghasilkan warna yang lebih akurat, foto lebih jernih karena lebih sedikit noise serta dynamic range (ratio antara pencahayaan paling terang dengan kegelapan paling gelap) yang lebih luas. Selain itu, sensor yang lebih besar berfungsi lebih baik pada saat keadaan sedikit cahaya (low light)


2. Ukuran Pixel
Ukuran pixel pada sebuah sebuah sensor kamera juga merupakan hal yang menentukan hasil dari sebuah foto. Ukuran pixel biasanya ditentukan dengan ukuran micro pixel (µm). Jadi, ukuran pixel yang lebih besar akan lebih memaksimalkan kinerja sensor kamera, sehingga menghasilkan foto yang bagus.


3.Lensa Kamera
Hal lain yang mempengaruhi hasil foto selain sensor kamera adalah kualitas lensa kamera itu sendiri. Kualitas lensa kamera mempengaruhi kejernihan kualitas foto dan bagaimana cahaya dapat masuk dan sampai pada sensor kamera. Karena itu perlu diperhatikan juga kualitas lensa yang digunakan pada kamera smartphone.


4. Aperture



Aperture merupakan lubang/pembukaan kamera yang terletak paling depan pada bagian kamera. Ukuran aperture menentukan seberapa banyak cahaya yang masuk melalui lensa kamera dan menuju sensor. Sehingga aperture berpengaruh terhadap exposure pada sebuah foto. Jadi aperture berfungsi untuk pengaturan cahaya yang masuk kedalam kamera. Perlu diketahui, semakin kecil ukuran aperturenya, semakin besar pembukaannya dan sebaliknya.


5. Image Processing
Hal terakhir yang mempengaruhi kualitas foto yaitu image processing. Image processing merupakan proses pengolahan hasil foto saat sesudah foto ditangkap. Image processing berbeda-beda pada setiap smartphone, karena hal tersebut ditentukan oleh pemrograman alogaritma serta firmware pada smartphone itu sendiri.


Nah sekarang anda sudah tahu hal-hal apa aja yang perlu diketahui tentang kamera smartphone. Jadi anda bisa lebih memilih lebih baik tentang kamera smartphone manakah yang cocok dan sesuai dengan selera anda.

Senin, 05 Januari 2015

Penyebab, Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Phobia Sosial (Social Anxiety Disorder)


Pada posting sebelumnya gue udah ngejelasin tentang apa itu Phobia Sosial atau Social Anxiety Disorder (SAD). Untuk posting kali ini, gue akan lebih menjelaskan tentang penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasi SAD.

Penyebab SAD:
1. Keturunan atau gen
Orang bisa terkena SAD diakibatkan karena mendapatkan dari anggota keluarganya yang juga mengalami SAD. Jadi kalau orang yang terkena SAD karena keturunan/gen bisa diketahui saat masih anak-anak ketika akan memasuki dunia sosial.

2. Lingkungan
Selain keturunan/gen, orang juga bisa terkena SAD karena pengaruh lingkungan, khususnya karena mengalami trauma di lingkungan sosial. Trauma sosial yang dimaksud seperti, dikucilkan/dibully di lingkungannya, mengalami suatu tragedi yang menyebabkan rasa malu yang sangat dll, yang menyebabkan orang menjadi trauma/takut terhadap lingkungan sosial.

3. Diri Sendiri (Psikologi)
Penyebab yang terakhir adalah diri kita sendiri, lebih khususnya secara psikologis. Orang bisa mengalami SAD karena memiliki pemikiran selalu merendahkan dirinya sendiri, kurangnya memiliki rasa percaya diri dan memiliki sifat penakut.


Ciri-ciri SAD
1. Merasa gelisah berada di tempat keramaian
2. Merasa takut/cemas untuk bertemu orang baru
3. Selalu merasa takut disituasi dimana anda sedang diperhatikan/dinilai/dijudge
4. Khawatir akan mempermalukan diri sendiri
5. Khawatir bahwa orang lain akan melihat anda takut/cemas
6. Menghindari dimana anda akan menjadi pusat perhatian
7. Menghindari kegiatan sosial, walaupun kegiatan sosial itu terlihat menyenangkan
8. Menghindar/bersembunyi ketika ada tamu yang belum dikenal datang ke rumah
9. Takut/cemas menerima telepon dari orang yang gak dikenal
10. Takut menatap orang lain
11. Sangat susah berbicara di lingkungan sosial


Jadi itulah penyebab dan ciri-ciri dari SAD, nah terus bagaimana cara mengatasinya? Mungkin kalau anda sudah membaca posting gue sebelumnya, anda tahu kalau gue dulu juga pernah mengalami SAD, tapi untungnya sekarang gue udah bisa mengatasinya, walaupun gak 100%. Jadi bagaimana gue bisa mengatasi SAD? Berikut tipsnya:

1. Lawan Rasa Takut
Satu-satunya cara menghilangkan rasa takut adalah dengan berani melawannya. Jangan mau terus bersembunyi dan ditindas oleh rasa takut! Bangkit dan hadapi rasa takut yang anda miliki!

2. Tingkatkan Rasa Kepercayaan Diri
Apakah anda sudah berani bangkit melawan rasa takut anda? Kalau sudah, pertahankan! Pertahankan dengan kepercayaan diri anda. Anda bisa membaca artikel berikut untuk membantu anda meningkatkan rasa percaya diri anda (6 tips agar percaya diri)

3. Mempertangguh Diri
Selain meningkatkan kepercayaan diri, untuk bisa menaklukan rasa takut anda perlu mempertangguh/memperkuat diri. Caranya dengan ikut kegiatan yang melatih fisik, olah raga, belajar, memperbanyak pengalaman, mengasah keahlian yang dimiliki dan jadi orang yang berprestasi. Saat anda sudah menjadi tangguh dan memiliki rasa kepercayaan diri, gue jamin rasa takut gak akan berani lagi mengucilkan anda.

4. Cari Teman-teman yang Bisa Menjadi Panutan yang Baik
Oke, sekarang anda sudah menjadi orang yang tangguh dan memiliki rasa percaya diri, tapi sayangnya rasa takut itu bukan cuman satu saja, tapi ada banyak dimana-mana. Karena itu gak mungkin anda melawannya sendirian, anda perlu bantuan dari orang-orang di sekitar anda. Untuk itu, carilah teman-teman yang bisa meningkatkan rasa percaya diri anda dan memberikan hal-hal yang positif untuk anda.

5. Membiasakan Diri di Lingkungan Sosial
Anda yang dulu sering berada di tempat yang sepi, sekarang berada di tempat yang ramai dengan orang-orang. Bisa dibilang kalau anda sudah terbebas dari rasa takut, yang perlu anda lakukan selanjutnya adalah membiasakan diri di keadaan lingkungan yang baru tersebut.

6. Menerima Diri Apa Adanya
Setelah lamanya anda banyak berjuang keras dan menyiksa diri, saatnya anda beristirahat. Walaupun sekeras apapun kita berusaha setiap orang pasti memiliki kekurangan. Makanya pemikiran kita juga harus dirubah, agar tidak selalu merasa khawatir terhadap kekurangan yang dimiliki dan tidak selalu merendahkan diri. Bersyukurlah terhadap kelebihan yang anda miliki dan ikhlaslah menerima kekurangan yang anda miliki.

7. Kunjungi Psikiater
Kalau tips gue di atas gak berhasil juga, gue mohon maaf, karena gue memang bukan ahlinya hahaha. Jadi saran gue yang terakhir adalah kunjungi psikiater agar anda bisa cepat diobati.