Jumat, 22 Agustus 2014

5 Hal yang Dapat Menyimpan Kenangan


Dalam hidup ini ada hal-hal yang berharga yang ingin dimiliki semua orang, salah satunya adalah kenangan. Walaupun gak bisa dilihat secara kasat mata, tapi kenangan dapat dirasakan oleh setiap orang. Setiap kenangan memberikan rasa yang unik bagi setiap orang yang memilikinya. Kalau menurut gue, kenangan itu merupakan sesuatu yang berharga, untuk itu gue selalu berusaha untuk berbuat sesuatu sebaik mungkin agar gue memiliki kenangan yang baik untuk dinostalgiakan.

Tapi yang kita bahas sekarang bukanlah kenangan tersebut, melainkan hal apa saja yang mampu menyimpan kenangan itu. Jadi setelah gue melakukan beberapa survei, berikut adalah hal-hal yang dapat menyimpan
kenangan:


1. Foto/Video
Hal yang paling sering digunakan orang untuk menyimpan sebuah kenangan atau momen adalah dengan foto/video. Apalagi di zaman serba canggih sekarang dimana sekarang HP udah bisa mengambil foto/video lebih baik dari kamera digital. Jadi kemampuan untuk menyimpan kenangan dengan foto/video sudah ada di tangan kita. Saat melihat foto, khususnya album foto, kita bisa melihat secara gak langsung masa-masa yang sudah kita lewatkan. Mulai dari masa bayi, anak-anak, remaja hingga dewasa. Saat melihat kenangan melalui foto tersebut, ada rasa campur aduk antara sedih dan senang. Ya senang karena kita pernah merasakan masa-masa tersebut, dan sedih karena masa-masa tersebut sudah lewat.

2. Hadiah
Kalau yang satu ini biasanya hal yang menyimpan kenangan dari hari-hari spesial. Seperti contoh, ulang tahun, anniversary, menang lomba/door prize di suatu acara dsb. Hadiah hampir sama seperti foto, cuman hadiah belum tentu berupa gambaran yang dapat dilihat, bisa saja berupa benda yang lain. Tapi bagaimanapun wujudnya, hadiah memiliki kenangan yang unik bagi masing-masing individu.

3. Musik
Asal anda tahu, ternyata musik juga merupakan sebuah sarana untuk menikmati kenangan. Seperti yang kita ketahui, musik merupakan salah satu saranan hiburan yang elalu berkembang dari zaman ke zaman. Hanya saja musik bukan merupakan kenangan yang dapat dilihat, melainkan dirasakan. Saat kita mendengarkan musik, rasanya seperti sebuah momen kenangan diputar di dalam pikiran kita. Momen seperti saat masih SD, SMP, SMA, pacaran, galau, party, study tour, serial film dsb.

4. Tulisan
Selanjutnya yang dapat menyimpan sebuah kenangan adalah sebuah tulisan. Kumpulan dari beberapa kata akan menciptakan sebuah cerita yang bisa selalu dikenang. Tulisan itu bisa aja berupa diary, catatan pelajaran sekolah, atau bahkan blog. Kalau gue bilang, tulisan itu merupakan sebuah kenangan yang dapat dilihat dan dirasakan sekaligus. Kenangan lewat tulisan ini juga hampir sama dengan musik, saat kita sedang membacanya, sebuah momen tertentu seperti diputar dalam pikiran kita. Hanya saja, kenangan dengan tulisan ini biasanya lebih menyangkut kenangan yang berhubungan dengan perasaan yang mendalam.

5. Pikiran
Hal terakhir yang mampu menyimpan kenangan adalah pikiran kita sendiri. Ya, pikiran kita merupakan sebuah alat perekam paling canggih di dunia, karena pikiran kita mampu mengingat berbagai macam hal tanpa batas memori dan kita bisa memutar kembali ingatan tersebut kapan saja semau kita. Kenangan melalui pikiran juga dapat dibantu melalui hal-hal yang telah disebut di atas.

Senin, 18 Agustus 2014

Menganggur 1 Tahun Sebelum Kuliah?


Sebelumnya gue minta maaf karena udah cukup lama gak update blog. Gue udah mulai cukup sibuk karena harus mempersiapkan diri untuk kuliah. Mulai dari tes masuk, menikmati sisa masa-masa liburan dan kegiatan ospek. Maklum setelah menganggur cukup lama, akhirnya gue akan kembali ke rutinitas yang juga dilakukan orang lain, yaitu kuliah. Gue juga akan mulai lagi merasakan yang namanya dikasi tugas dan mencari nilai. Kalau anda bertanya, kenapa gue menganggur dan gak langsung kuliah? Kalau gue jawab, ceritanya sangat panjang. Tapi yang jelas, waktu itu gue memang belum siap untuk kuliah. Makanya untuk posting kali ini gue akan membahas tentang menganggur sebelum kuliah.

Perguruan tinggi yang seperti kita ketahui tahu adalah jenjang pendidikan yang paling tinggi yang wajib dilakukan untuk siswa lulusan SMA. Kenapa? Karena pendidikan perguruan tinggi atau kuliah sangat diperlukan untuk menentukan masa depan kita. Seperti sekarang untuk memiliki pekerjaan yang ideal, seseorang harus memiliki gelar minimal sarjana, dan semakin cepat anda memilikinya, semakin cepat anda dapat bekerja dan hidup lebih baik. Jadi karena kondisi ini, siswa harus menyelesaikan pendidikan mereka secepat mungkin, untuk mencapai hidup yang ideal (baca: sukses). Tapi, karena kondisi seperti inilah yang biasanya membuat siswa jadi stress. Memang gak bisa dibayangkan, kalau murid (khususnya di Indonesia) harus melalui selama kurang lebih 9-18 tahun untuk baru bisa bekerja dengan iming-iming mendapat kehidupan yang ideal.

Nah, dari sinilah gue akan mulai membahas tentang masalah menganggur tersebut. Baikah untuk siswa setelah lulus SMA tidak langsung melanjutkan kuliah alias menganggur dulu? Tentu saja ada baik dan tidaknya, tergantung dari persepsi masing-masing orang. Cuman kalau mau nganggur jangan kelamaan, nanti keburu tua hahaha.



Kelebihan dan Kekurangan Menganggur 1 Tahun Sebelum Kuliah:

1. Waktu dan Produktivitas
Ada yang mengatakan menganggur setahun sebelum kuliah itu hanya membuang-buang waktu dan mengurangi produktivitas. Karena biasanya orang menganggur itu hanya akan membuang-buang waktunya di rumah dan tidak melakukan apapun. Selain itu, di usia yang masih baru dewasa itu masih terlalu muda untuk bekerja di pekerjaan yang ideal (baca: bergaji tinggi). Iya, gue harus bilang kalau itu semua memang cukup benar, tapi gak sepenuhnya benar. Sebenarnya kalau kita lihat dari perspektif yang berbeda, menganggur setahun akan cukup berguna, memberikan banyak peluang dan sebaliknya dapat meningkatkan produktivitas bagi yang memanfaatkannya dengan baik.

Siswa dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang belum tentu bisa didapatkan di sekolah. Mereka juga dapat mencari lebih dalam mengenai minatnya, tanpa harus tergesa-gesa. Siswa pun juga punya cukup banyak waktu untuk meningkatkan bakatnya dan melakukan pencarian jati diri yang akan berguna untuk menentukan pilihan perguruan tinggi di tahun depan. Karena sebenarnya siswa itu belum sepenuhnya benar-benar tahu tentang kuliah di SMA. Hal ini juga akan membantu mereka untuk merencanakan jalur karir yang tepat untuk masa depannya, dan menempuh masa kuliah akan lebih mudah dan menyenangkan. Jadi, menganggur setahun sebelum kuliah belum tentu membuang-buang waktu.


2. Rutintas Belajar
Yang kedua, menganggur setahun itu katanya dapat menganggu proses rutinitas belajar. Sehingga jika siswa menganggur setahun, maka dia akan kesulitan untuk melanjutkan kembali ke rutinitas belajarnya. Tapi, bukankah situasi seperti ini hampir sama dengan kembali belajar ke sekolah setelah libur panjang? Dalam hal ini, tampaknya bukan masalah besar bagi siswa untuk kembali ke rutinitas belajar setelah menganggur sebelum kuliah. Karena dalam hidup, manusia akan selalu belajar, di sekolah maupun di luar sekolah, dan belajar bukan berarti belajar tentang mata pelajaran di sekolah, melainkan belajar tentang kehidupan dan pengalaman di luar sekolah.

Jika dipikir baik-baik, sebenarnya menganggur setahun juga dapat memberikan siswa waktu untuk istirahat setelah menghabiskan waktu belajar selama 12 tahun. Ini akan membantu para siswa untuk menyejukan otaknya dan bisa memulai awal yang baru dan fresh untuk melanjutkan pembelajaran di perguruan tinggi yang akan dipilih. Hal ini juga mencegah siswa dari stress yang dapat menyebabkan mereka susah untuk mendapatkan potensi penuh dalam dirinya.


3. Kesiapan Diri
Menganggur setahun dapat memberikan efek rasa khawatir kepada siswa dari lingkungannya, terutama dari teman-temannya yang sudah kuliah. Rasa khawatir itu muncul karena beberapa alasan, yang pertama adalah khawatir karena kehilangan teman-teman seperjuangannya di SMA, yang kedua karena gak percaya diri terhadap keluarga atau teman karena belum kuliah, dan yang terakhir karena merasa berbeda sendiri. Ya, itu adalah hal-hal yang gue rasakan saat menganggur sebelum kuliah. Namun dari rasa khawatir tersebut, gue jadi belajar untuk menjadi lebih dewasa, lebih mandiri dan independen.

Yang pertama memang sedih dan sepi rasanya ketika ditinggalkan oleh teman-teman SMA oleh kesibukan kuliahnya, tapi dari situ gue belajar untuk mulai mandiri. Gue harus sadar kalau gue bukan lagi remaja ababil yang kalau pergi kemana-mana cuman berani bergerombolan aja sama teman-teman, gue udah dewasa dan harus bisa melakukan apapun sendiri dalam keadaan apapun. Karena sebenarnya di hidup ini kita gak bisa selalu bergantung pada orang lain, maka dari itu perlu untuk bisa mandiri.

Lalu yang kedua, saat menganggur ini gue banyak ketemu teman dan keluarga yang menanyakan, "kuliah dimana?". Awalnya pertanyaan tersebut memang membuat gue minder, apalagi ditambah dengan ekspresi yang meremehkan saat gue memberi jawaban "belum kuliah". Hal tersebut memang gak mengenakan, tapi lama kelamaan, mau gak mau gue harus bisa menghadapi kenyataan. Karena kenyataan itu memang gak seindah film dan dunia fantasi. Dari sana gue mulai belajar untuk percaya diri, lebih kuat mental untuk menghadapai kenyataan dan mulai belajar untuk gak terlalu banyak mendengarkan penilaian alias judge dari orang lain.

Yang terakhir adalah rasa khawatir karena berbeda sendiri. Teman-teman gue semua pada sibuk kuliah, sedangkan gue cuman tidur, makan dan duduk di depan laptop di kamar. Tapi jangan dilihat dari sisi negatifnya, lihatlah dari sisi positifnya, gue melakukan sesuatu yang anti mainstream, dan itu membuat gue menjadi unik. Selain itu, melihat teman-teman sibuk kuliah membuat gue juga gak mau kalah sibuk. Gue juga mulai mencari kesibukan seperti ngeblog, main musik, nyanyi, belajar gambar dan desain, nonton berbagai video di youtube, baca-baca buku dsb. Gara-gara hal tersebut, gue jadi belajar banyak hal di luar dunia pendidikan. Gue juga mulai dapat kesibukan lain seperti manggung di acara bazaar-bazaar, dan membantu teman gue buat desain untuk acara kuliahnya, dan semua itu gue dibayar hahaha. Disitu gue baru merasakan rasanya dibayar untuk melakukan sesuatu yang gue senang. Untuk itu gue ingin menekuni minat, bakat dan passion gue di kuliah ini.



Kesimpulannya, menganggur setahun memang terlihat kurang begitu menarik kalau dipandang sebelah mata. Namun kalau dilihat dari sisi yang berbeda, menganggur dapat memberi banyak manfaat ada banyak manfaat seperti yang udah gue jelasin di atas. Dan tahukah anda, bahwa kegiatan menganggur setahun atau sebut saja taking a gap year itu juga dilakukan oleh siswa-siswa di luar negeri?