Kamis, 24 April 2014

Cara Mudah Menemukan Minat, Bakat dan Passion


Salah satu masalah yang sering dihadapi orang (termasuk gue) dalam hidup ini adalah susahnya menemukan bakat, minat dan passion. Tapi sebelumnya, apakah penting untuk menemukan bakat, minat dan passion? Kalau menurut gue sih itu penting banget, soalnya dengan bantuan dari bakat, minat dan passion tersebut orang dapat menentukan tujuan hidupnya dan lebih mudah mencapai kesuksesan.

Selain itu dengan menemukan bakat, minat dan passion tersebut, khususnya akan sangat membantu murid SMA untuk menentukan pilihan jurusan kuliah nanti. Tapi sebelum membahas tentang cara menemukan bakat, minat dan passion tersebut, gue akan memberi tahu apa definisinya terlebih dulu:

  • Minat adalah suatu keinginan yang mendorong diri seseorang untuk fokus pada suatu objek.
  • Bakat adalah suatu keahlian alami yang dimiliki seseorang dari lahir.
  • Passion atau gairah adalah suatu dorongan besar yang dapat menciptakan keinginan yang besar untuk melakukan sesuatu.

Oke, sekarang anda udah tau apa arti dari bakat, minat dan passion itu. Sekarang, bagaiman cara menemukannya? Sebenarnya mudah, hanya saja butuh waktu dan harus step by step atau bertahap.

Cara yang akan gue kasih tahu berikut merupakan adalah pengalaman gue sendiri. Anda gak perlu mengeluarkan biaya untuk mengikuti tes bakat dan minat, tes sidik jari dsb, karena yang mengetahui minat dan bakat anda adalah diri anda sendiri. Jadi, apa aja yang harus anda lakukan?


1. Mencari Minat
Bagaimana cara menemukan minat? Mudah aja, caranya lakukanlah hal-hal yang anda sukai. Karena sesuai dengan definisinya, minat adalah suatu hal yang ingin kita lakukan tanpa paksaan orang lain. Seperti gue yang dulu senang ngedit foto muka teman biar jadi lucu, main gitar biar keren dan menulis blog supaya bisa memberi inspirasi ke banyak orang.

Akhirnya gue bisa menemukan minat gue yaitu, desain, musik dan blogging. Untuk itu, cobalah berbagai macam kegiatan yang anda sukai, semakin banyak semakin bagus. Dengan melakukan hal tersebut, secara gak sadar anda akan bisa merasakan bakat yang anda miliki.


2. Dari Minat, Munculah Bakat
Dari berbagai kegiatan yang anda lakukan sesuai minat anda, anda bisa secara perlahan merasakan keahlian alami atau bakat anda. Ada yang perlu diingat, kalau bakat itu gak cuman ada satu aja, karena manusia itu adalah mahluk multi talenta, hanya saja dari beberapa bakat yang anda miliki, hanya akan ada satu bakat yang paling dominan atau menonjol dari diri anda.

Jadi carilah bakat-bakat anda yang masih terpendam. Kalau anda belum menemukan bakat anda atau merasa hanya memiliki satu bakat aja, berarti anda masih kurang usaha untuk menemukannya dan kurang rajin untuk berkegiatan lebih banyak. Semakin cepat anda menemukan bakat anda, semakin cepat juga anda dapat mengembangkannya dan menggali potensinya.


3. Merasakan Passion
Nah, anggap saja anda udah dapat menemukan bakat atau keahlian anda. Sekarang yang perlu anda lakukan adalah memilih dan merasakan dari salah satu keahlian anda, yang mana yang memiliki passion atau gairah saat anda melakukannya.

Maksudnya bagaimana? Kalau gue analogikan, passion atau hasrat itu bagaikan seperti mengejar wanita yang kita suka, penuh dengan semangat yang menggebu-gebu dan gak kenal lelah. Jadi, rasakanlah saat anda melakukan minat anda dan anda merasa begitu senang, gak kenal lelah dan selalu bersemangat, itulah yang passion.


Jadi menurut gue minat, bakat dan passion itu saling berhubungan, sehingga kalau udah menemukan salah satunya, gak akan susah untuk mencari yang lainnya.

Bagaimana dengan anda? Sudahkah anda menemukan minat, bakat dan passion anda?

Minggu, 13 April 2014

6 Alasan yang Kurang Tepat Untuk Pacaran


Gue udah sering ngelihat orang pacaran, tapi sayangnya gue sendiri masih belum pacaran hehe. Tapi, ada suatu hal yang sebenarnya gue pikirkan kalau ngelihat orang pacaran, kenapa mereka pacaran? Apa alasannya? Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu sangatlah simple, hanya saja sangat susah untuk dijelaskan, karena pacaran itu berhubungan dengan perasaan, dan perasaan itu abstrak.

Menurut gue, alasan mendasar orang pacaran itu karena cinta. Karena dua manusia saling mencintai, makanya mereka pacaran. Namun, ada juga orang yang pacaran bukan karena cinta, melainkan ada alasan lain. Alasan lainnya apa aja? Banyak! Tapi menurut gue, ada beberapa alasan yang gak pantas dijadikan alasan untuk berpacaran. Apa aja alasan itu?


1. Karena Kasihan
Ini adalah alasan yang paling sering gue dengar. Hal ini paling sering terjadi oleh pihak wanita, dimana si wanita merasa kasihan dengan si lelaki. Gue pernah punya teman yang pacaran karena kasihan, dan seiring berjalannya waktu kata teman gue dia mulai jadi sayang, tapi 2 bulan kemudian mereka putus...

Pertanyaan gue, apa benar teman gue sayang? Apa rasa sayang bisa muncul karena terpaksa? Jawabannya, tentu saja nggak. Cinta itu datang secara spontan, tanpa ada paksaan dan gak ada yang menyangka. Jadi, pacaran karena kasihan itu sama aja kayak pacaran yang dipaksa. Dipaksa oleh siapa? Tentu saja oleh diri kita sendiri, dimana kita harus mencintai orang yang gak kita cintai.

"Tapi, wanita kan bisa luluh sama laki-laki yang gak menyerah untuk terus mengejarnya", ya itu benar, yang cuman ingin gue bilang adalah, bedakan rasa luluh dan kasihan. Luluh itu sama seperti cinta, muncul secara spontan, sedangkan rasa kasihan muncul karena kita yang memunculkannya.


2. Gak Bisa Nolak
Alasan lain yang cukup sering gue dengar adalah karena gak bisa nolak pas ditembak. Hal ini juga sering terjadi oleh pihak wanita. Jadi pas ditembak itu si wanita gak bisa nolak, tapi bukan dalam artian gak bisa nolaknya karena udah cinta, melainkan karena emang gak bisa ngomong "nggak", dan ujung-ujungnya cuman bisa bilang "gak tau".

Dari situ, si wanita akan ditagih terus mengenai kepastian dari jawabannya oleh sang penembak. Karena udah capek ditanya terus dan gak bisa nolak (karena gak bisa ngomong "nggak"), akhirnya si wanita jadian deh. Cieee gak bisa nolak...


3. Status
Gue ngelihat cukup banyak orang yang pacaran hanya lebih mementingkan status pacaran, daripada rasa cinta itu sendiri. Ini merupakan salah satu alasan yang kurang tepat menurut gue untuk berpacaran. Karena pacaran itu sebenarnya bertujuan untuk mencari pasangan hidup untuk diajak ke pelaminan nanti, dan bukan hanya sekedar status aja. Biasanya pacaran demi status ini dilakukan demi menjaga image supaya gak dikira gak laku atau terlihat jones alias jomblo ngenes.


4. Kesenangan Semata
Anak-anak muda zaman sekarang berpacaran hanya untuk kesenangan semata aja... tapi itu wajar, karena mereka cuman tau manisnya aja saat berpacaran, tanpa mengetahui pahitnya. Makanya kebanyakan orang tua melarang anak-anaknya untuk berpacaran saat masih muda, disebabkan oleh alasan tersebut. Karena cinta itu ada manis pahitnya, dan menurut gue anak muda itu belum siap untuk menghadapi pahitnya cinta.

Emang berbahaya ya pahitnya cinta itu? Iya, berbahaya bagi yang belum siap hati dan mental. Hal-hal yang disebabkan oleh pahitnya cinta adalah mulai dari galau, depresi, trauma atau bahkan berujung ke bunuh diri. Untuk itu, kalau ingin berpacaran, pikir dulu baik-baik. Karena pacaran itu bukan sekedar kesenangan semata aja, tapi bisa dibilang hal yang cukup serius karena menyangkut perasaan seseorang. Jadi, kalau mau pacaran cuman untuk senang-senang aja tanpa keseriusan komitmen, mending jangan deh, daripada nanti malah jadi pahit.


5. Sebagai Pelarian
Si A dan si B adalah sepasang kekasih yang udah berpacaran selama 4 tahun, suatu ketika mereka putus. Beberapa minggu kemudian, si A pacaran sama si C. Namun, 2 bulan kemudian si A dan si C putus karena suatu masalah (si A masih ada feeling sama si B).

Nah, dari contoh tadi kita bisa lihat, kalau pacaran untuk sekedar pelarian itu percuma aja, buang-buang waktu + perasaan dan hanya akan menyakiti sesama. Gak mungkin si A bisa langsung lupa sama si B dalam beberapa minggu, padahal mereka udah berbagi kisah selama 4 tahun.

Kalau emang belum bisa move on dari # Sang Mantan - Nidji, mending jangan pacaran dulu sampai benar-benar udah gak ada rasa lagi sama mantan, dan udah siap untuk mencintai yang baru. Soalnya apa arti berpacaran jika salah satunya gak ada rasa sama pasangannya?


6. Karena Ada Apanya
Yang terakhir adalah pacaran karena ADA APANYA, bukan karena APA ADANYA. Apa anda mengerti maksudnya? Jadi begini, menjalin hubungan apa adanya itu hubungan berlandaskan atas cinta yang tulus kepada sang kekasih, mencintai kekasihnya apa adanya tanpa melihat apa yang dia punya. Sedangkan, menjalin hubungan karena ada apanya (baca: ada maunya) itu hubungan yang berlandaskan atas hasrat untuk mendapatkan kepuasan/kesenangan diri dari apa yang dimiliki sang kekasih.

Jadi, kalau ingin berpacaran, jangan cuman ngelihat dari apa yang dimiliki oleh si gebetan (penampilan, harta, jabatan), tapi lihatlah dari dirinya di keseharian, bagaimana dia berperilaku. Karena anda harus ingat, yang akan anda pacari adalah dia, bukan apa yang dia miliki.  

Minggu, 06 April 2014

7 Alasan Kenapa Masih Jomblo


Masih jomblo? Belum ada gebetan atau bahkan calon gebetan? *kita sama dong. Mungkin beberapa dari para jombloers masih bingung, kenapa dirinya masih jomblo sampai saat ini. Sebenarnya gak perlu bingung, yang diperlukan hanya introspeksi diri aja. Nyari pacar saat SD itu memang beda disaat SMA dan kuliah, karena semakin bertambahnya umur semakin bertambah juga tuntutan dalam pacaran.

Jadi setelah gue introspeksi diri, mengamati teman-teman gue yang masih jomblo, serta mengamati tweet-tweet para selebritis yang juga masih jomblo. Gue akhirnya menemukan beberapa alasan kenapa ada yang masih jomblo:

1. Standar Tinggi (Terlalu Pemilih)
Salah satu alasan kenapa kebanyakan orang masih jomblo adalah karena standar/kriteria pasangannya terlalu tinggi, sehingga berujung menjadi suka pilih-pilih. Sebenarnya gak masalah punya standar yang tinggi, yang penting standar diri kita juga harus tinggi, kalau gak gitu ya sama aja kayak berkhayal.
Namun, kalau dipikir-pikir, kenapa orang bisa punya standar yang tinggi? Yang pertama, karena diri seseorang tersebut memang berstandar tinggi dan yang kedua adalah tuntutan keluarga. Contohnya kayak teman gue yang dituntut sama bokapnya kalau punya pacar harus lebih cantik dari nyokapnya. Nah, kalau nyokapnya aja kayak malaikat, gak mungkin dong dia pacaran sama manusia hahahaha.

2. Kere
Kere alias kekurangan duit adalah salah satu alasan kenapa kebanyakan orang masih belum laku-laku dalam hal percintaan. Di zaman sekarang, tuntutan untuk berpacaran memang tinggi, jadi untuk memenuhi tuntutan tersebut dompet juga harus siap sedia. Kalau dompet gak siap, boro-boro mau pacaran, keluar rumah aja belum tentu bisa, gimana mau ketemu doi kalau diam di rumah terus?

3. Kurangnya Kualitas Diri
Kualitas diri merupakan salah satu faktor yang penting, karena dari kualitas diri inilah lawan jenis akan menilai diri kita. Mulai dari kualitas fisik (pakaian, gaya rambut, kalau cowok ngegym, kalau cewe perawatan ke salon), kualitas otak (ilmu, keahlian) dan kualitas mental (tingkat kedewasaan). Kalau kualitas diri kurang, maka lawan jenis pun juga akan kurang tertarik. Jadi selagi masih jomblo dan memiliki banyak waktu untuk diri sendiri, gunakanlah waktunya untuk meningkatkan kualitas diri anda untuk kedepannya.

4. Kurang Usaha
Gimana mau punya pacar atau gebetan, kalau kenalan sama cewek aja malas, balas SMS/Chat malas, beli pulsa malas, beli bensin malas, nganterin doi pulang malas, mandi malas, bangun pagi malas? Usaha dong! Jangan cuman duduk di depan komputer/laptop aja *ngomong sendiri. Mau gagal terus atau gak laku-laku, yang penting terus berusaha, jangan pernah menyerah! Yakinlah # Jodoh Pasti Bertemu - Afgan.

5. Kurang Pergaulan (Kuper)
Kurangnya pergaulan dapat mempersempit kesempatan untuk mengenal lebih banyak lawan jenis. Nah, kalau lawan jenis yang kita kenal sedikit, kesempatan untuk berpacaran juga sedikit. Karena itu banyak-banyaklah bergaul, terutama dengan lawan jenis.

6. Bertepuk Sebelah Tangan
Kalau yang satu ini adalah alasan yang menyebabkan seseorang bisa dibilang jones (jomblo ngenes). Biasanya, kalau udah namanya cinta bertepuk sebelah tangan pasti bersambung ke susah move on, makanya jadi susah untuk melirik lawan jenis yang lain. Karena itu dibilang ngenes, soalnya naksir seseorang yang udah punya pacar. Jadi solusinya, carilah lawan jenis yang masih lajang/single, kalau udah in relationship alias berpacaran, cari yang lain aja.

7. Belum Siap
Alasan yang terakhir adalah belum siap untuk melepas status jomblonya. Mungkin karena dulu durasi pacarannya lama, jadi kangen masa-masa jomblo setelah putus. Bisa juga belum siap finansial alias dompet belum siap digunakan untuk status berpacaran... atau bisa aja belum siap mental buat nembak si doi dan akhirnya ditikung duluan sama orang lain, terus gak bisa move on dan akhirnya masih jomblo sampai sekarang?